Puisi Goresan Hati Terlahar Merah
tentang kisah dua hati yang bertaut,
tanpa dipertemukan di alam realiti,
namun bermain dan bermanja di alam fantasi.
Hubungan semusim itu..berlarutan bersahaja,
memintal awan-awan menjadi ukiran indah,
mendodoi rasa germesik lautan asmara,
mengukir tiap irama bagi mengalun resah di hati.
Kini semusim itu telah berakhir sayang,
dalam diam dirinya menyisih,
meninggalkan daku dari jarak yang jauh,
tanpa menoleh..tanpa pesanan,
hatiku luka berdarah dengan tingkahnya,
garisan pedih terasa ngilu,
seolah belati tajam mencalar garang,
sakit aku tiada siapa yang tahu.
Genang air mata ini bila mengimbasnya,
tiap-tiap yang berlaku itu tersusun caranya,
mungkin ini penghujung sebuah cerita..
kedukaan ku tanggung terlerai sudah,
aku pasrah atas segala-galanya.
Biar tanpa keredhaanku...aku tak mampu berkata-kata,
biarlah hatiku berbicara untuknya,
namun ku tahu..jodohku tiada bersamanya,
biar ku cuba pertahankan...hakikatnya aku mengalah,
aku terima atas takdir luka dihatiku.
Terima kasih hadirmu seketika memberi ruang untukku,
menyayangi dan menyintaimu di pelosok jiwaku,
ketentuan ini...berakhir sudah,
pintaku..jangan disaluti benci antara kita,
jadikanlah aku kenangan terukir di pelangi indah,
izinkan aku berundur diri untuk selamanya,
Salam perpisahan dariku untukmu.
nukilan : arrisa_nazuha@mzrisa
17 September 2009
0 comments:
Post a Comment