PUISI SATU CERITA DALAM LUKA
tanpa dirasai,
tanpa diingini,
tanpa kita perlu menghitungnya berkali-kali.
Begitu juga pada kisah kita...
Dimana...
bila kita tak bersama,
baru kita terkesima seketika,
Tentang...
akan ertinya sebuah rindu,
akan ertinya sebuah kasih sayang,
akan ertinya sebuah cinta,
akan ertinya sebuah persahabatan.
Semusim kita menjalin tautan kasih,
kasih yang tak mampu diungkapkan ngan kata-kata,
rindu yang tak bisa digambarkan dengan wajah,
sayang yang tak kesampaian kerana sukar untuk dilafazkan,
menjadikan diri terpinga-pinga,
terkapai kapai seolah-olah tenggelam dalam lautan yang dalam.
Sang kekasih berlalu pergi,
tanpa menoleh daku lagi,
meninggalkan seribu persoalan,
membuatkan aku sakit dalam keterpaksaan,
sangat sakit, jiwa ku merintih,
namun tanpa siapa yang tahu.
Sahabatku sayang meninggalkan aku,
meninggalkan aku tanpa pesanan,
berlalu..berlalu terus berlalu,
semuanya seperti dalam mimpi,
kerana semalam kami tertawa bersama,
hari ini mereka pergi tanpa satu coretan,
daku terdiam apakah kesudahan.
Kaki yang melangkah sungguh lemah,
tak berdaya untuk berdiri,
berpaut pada ranting-ranting yang rapuh,
daku ilang arah seketika,
apa sebenarnya yang terjadi,
siapakah yang bersalah dalam satu kisah ini,
apa yang pasti...daku dalam kesedihan,
tak ada siapa yang tahu.
Hari ini..entah sekian kalinya,
daku mendongak langit,
merenung kilauan bintang yang melitupi langit,
biar kelam dan suram,
biar gelap tak bercahaya,
biar bulan pergi tanpa menyapa,
namun aku tahu...semua ini mungkin untuk hari ini,
jika ada sinar esok pasti akan berubah,
aku sayang pada semuanya,
pada rasa sayangku..
pada rasa cintaku...
pada rasa kasihku....
aku rindukan sang kekasih dan sahabatku yang pergi,
pergi untuk sekian kalinya....
meninggalkan aku seorang diri...
apapun...selamanya aku tetap aku,
aku akan masih disini.
Nukilan rasa:
arrisa_nazuha@Mzrisa
andai ada rasa itu pasti kita akan bersama seperti dulu.
0 comments:
Post a Comment